calender ucizZ

lapisan mars

Diposting oleh astronomi

Mars

Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering dijuluki sebagai "planet merah" karena tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III) oksida di permukaan planet Mars.[6] Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan lapisan es. Periode rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars.[7][8]

Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.

Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi Matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.

Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun pada masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.

lapisan neptunus

Diposting oleh astronomi

Planet Neptunus


Pengertian

Neptunus merupakan planet terjauh kedelapan jika ditinjau dari Matahari.

Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusi adalah 164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.

Struktur Dalam

Komposisi Neptunus mirip dengan Uranus dibentuk oleh es dan batu dengan sekitar 15% hidrogen dan sedikit helium. Seperti UranusTapi tidak seperti Jupiter dan Saturnus, Dia tidak bisa memiliki lapisan internal yang berbeda. Neptunus memiliki inti kecil (Tentang ukuran Bumi) terdiri dari material berbatu. Suasana sebagian besar hidrogen dan helium dengan sejumlah kecil gas metana-yang berbeda.

Struktur Luar

Atmosfer Neptunus terdiri dari 80±3,2% Hidrogen, 19±3,2% Helium, 1,5±0,5% Metana dan yang lainnya berupa es yang hampir sama dengan Uranus.

Warna biru Neptunus sebagian besar merupakan hasil dari menyerap cahaya merah dari metana di atmosferTetapi ada juga beberapa komponen yang tak dikenal, yang memberikan warna biru awan.

Neptunus telah angin cepat Tata surya pada kecepatan 2000 km / jam.
Seperti Jupiter dan Saturnus, Neptunus memiliki sumber panas internal, ia memancarkan energi dua kali lebih dari yang diterimanya dari Matahari.

Ciri-Ciri

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Neptunus
2 Kala Rotasi 16,1 Jam
3 Kala Revolusi 164,8 tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia, dsb
5 Satelit Alam (8) di antaranya Triton, Proteus, Nereid
6 Jarak Di Matahari 4.450 juta km
7 Diameter Planet 49.530 km
8 Warna Planet biru

Cincin Planet



Neptunus memiliki cincin debu tipis yang ditemukan pada tahun 1989 oleh Voyoger 2. Cincin Neptunus hampir sama dengan cincin Jupiter dimana hampir tak terlihat, tidak seperti cincin pada Saturnus atau Uranus. Cincin Neptunus dari yang terdekat adalah Galle, LeVerrier, Lassell, Arago dan Adams. Disamping itu masih ada satu cincin gelap lainnya yang dan masih belum memiliki nama yang orbitnya memotong orbit bulan Neptunus Galatea. Di area cincin gelap Neptunus selain Galatea masih ada tiga bulan Neptunus, yaitu Naiad, Thalassa, dan Despina.

Pada tahun 1968, melalui okultasi bintang untuk pertama kalinya cincin Neptunus dideteksi, namun pada waktu itu masih belum disadari bahwa itu adalah berupa cincin. Cincin Neptunus baru dibuktikan keberadaannya ketika Voyoger 2 melakukan terbang lintas pada tahun 1989.

Cincin Neptunus memiliki partikel-partikel yang sangat gelap, jumlah debu dalam cincin Neptunus ini mencapai 20 - 70 %. Kandungan debu yang cukup tinggi terdapat pada Galle dan LeVerrier yang mencapai 40 - 70 %, sedangkan kandungan debu terendah terdapat pada Lassell yaitu hanya sekitar 20 - 40 % saja.

Cincin Neptunus diduga masih sangat muda, lebih muda dari usia tata surya kita. Diperkirakan cincin ini terbentuk dari tabrakan satelit dalam di Neptunus dan kemudian membentuk sabuk debu di area tersebut dan akhirnya menjadi cincin planet Neptunus.

lapisan jupiter

Diposting oleh astronomi

Planet Jupiter


Pengertian

Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter ekuatornya 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun. Volume Jupiter 1.319 kai volume Bumi.

Struktur Dalam

Jupiter adalah salah satu dari empat raksasa gas, yaitu tidak terutama terdiri dari materi padat. Ini adalah planet terbesar di tata surya, memiliki diameter 142.984 km pada bagian khatulistiwa. Jupiter kerapatan, 1,326 g / cm ³, adalah tertinggi kedua dari planet gas raksasa, tetapi lebih rendah daripada salah satu dari empat planet terestrial.

Jupiter diperkirakan terdiri dari inti yang padat dengan campuran unsur-unsur, lapisan sekitarnya metalik hidrogen cair dengan beberapa helium, dan didominasi lapisan luar dari mol

Struktur Luar



Atas atmosfer Jupiter terdiri dari sekitar 88-92% 8-12% hidrogen dan helium oleh persen fraksi volume atau molekul gas (lihat tabel ke kanan). Karena atom helium memiliki sekitar empat kali lebih banyak massa sebagai atom hidrogen, perubahan komposisi ketika digambarkan dalam bentuk proporsi massa yang disumbangkan oleh atom yang berbeda. Dengan demikian atmosfer adalah sekitar 75% hidrogen dan 24% helium oleh massa, dengan sisa satu persen dari massa yang terdiri dari unsur-unsur lain. Interior mengandung bahan padat sehingga distribusi sekitar 71% hidrogen, 24% helium dan 5% unsur lainnya oleh massa. Suasana mengandung jumlah jejak metana, uap air, amonia, dan senyawa berbasis silikon. Ada juga bekas-bekas karbon, etana, hidrogen sulfida, neon, oksigen, Fosfina, dan belerang. Lapisan terluar atmosfer mengandung kristal amonia beku. Melalui inframerah dan ultraviolet pengukuran, jumlah jejak benzena dan hidrokarbon lain juga telah ditemukan.

Proporsi atmosfer hidrogen dan helium yang sangat dekat dengan komposisi teoritis purba nebula surya. Namun, neon di bagian atas atmosfer hanya terdiri dari 20 bagian per juta oleh massa, yang berjarak sekitar sepersepuluh yang melimpah seperti di Matahari. Helium juga habis, meskipun hanya untuk sekitar 80% dari komposisi helium Sun. Penipisan ini mungkin hasil presipitasi dari unsur-unsur tersebut ke dalam bagian dalam planet ini. kelimpahan dari berat inert gas di atmosfer Jupiter adalah sekitar dua sampai tiga kali lipat dari matahari.

Berdasarkan spektroskopi, Saturnus dianggap mirip dengan komposisi untuk Yupiter, tetapi raksasa gas lainnya Uranus dan Neptunus mempunyai relatif jauh lebih sedikit hidrogen dan helium. Namun, karena kurangnya masuk atmosfer probe, kualitas tinggi dalam jumlah melimpah unsur-unsur yang lebih berat yang tidak ada di luar planet-planet luar Jupiter.

Ciri-Ciri

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Jupiter
2 Kala Rotasi 9,8 Jam
3 Kala Revolusi 11,86 tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
5 Satelit Alam (63) di antaranya Europa, Ganymede, Callisto
6 Jarak Di Matahari 778,3 Juta km
7 Diameter Planet 14.980 km
8 Warna Planet -

Cincin Planet

Cincin Jupiter tak bisa kita nikmati menggunakan teleskop. Tidak seperti cincin Saturnus memang yang terlihat jelas dari Bumi dengan teleskop kecil sekalipun. Cincin Jupiter memiliki beberapa komponen antara lain cincin halo, cincin utama dan cincin gossamer.

Cincin Halo merupakan bagian terdalam berupa awan tebal yang berada pada jarak 92 000 km – 122 500 km dari inti Jupiter. Bagian halo ini mengalami peningkatan inklinasi akibat interaksi dengan bidang magnet Jupiter. Komponen berikutnya adalah cincin utama yang lebih tipis dan sempit berada pada jarak 122500 km – 128940 km dari pusat Jupiter dengan ketebalan 30 km dari atas ke bawah. Pada bagian ini terdapat juga partikel-partikel besar yang mengisi bagian cincinnya.

Komponen terakhir dari cincin Jupiter adalah cincin Gossamer yang redup dan terbagi atas dua bagian yakni Cincin Almathea (yang dekat ke Jupiter) dan Cincin Thebe. Cincin Almathea dimulai dari satelit Almathea ke bagian dalam Jupiter pada jarak 181000 km dan memiliki kecerlangan seragam. Sedangkan cincin Thebe yang berada di bagian terluar sampai dengan cincin Almathea berada pada jarak 222000 km dari Jupiter. Cincin ini lebih redup namun juga lebih tebal dibanding Cincin Almathea, namun jika dilihat dari citra resolusi tinggi yang diambil oleh Galileo, tepi atas dan bawah cincin Thebe akan terlihat lebih terang dibanding bagian pusatnya.

Cincin Jupiter memang redup jika dibandingkan dengan cincin Saturnus dan ia terbentuk dari materi yang gelap kemerah-merahan. Artinya, materi pembentuk cincin bukanlah es seperti di Saturnus melainkan batuan dan pecahan-pecahan debu. Citra yang diambil Voyager 2 menunjukan partikel pembentuk cincin sangatlah kecil dengan diameter hanya sekitar 10 mikrometer atau kurang dari itu. Bisa dikatakan partikel-partikel dalam cincin itu tak lebih besar dari partikel asap rokok atau debu rumah. Di bagian atas dan bawah cincin, terbentang awan partikel, medan elektrostatis yang terdorong keluar dari cincin oleh medan magnet Jupiter.

Jika dilihat dari letaknya, cincin Jupiter berada dalam batas Roche, sangat dekat dengan planet itu sendiri. Pada area ini satelit yang ada akan hancur akibat gaya gravitasi planet. Ini mengindikasikan kalau cincin Jupiter terbentuk dari satelit yang gagal. Selain itu, hasil pengamatan pesawat ruang angkasa Galileo juga menunjukan debu yang membentuk cincin berasal meteor yang menghantam permukaan satelit Jupiter. Selama 7 tahun perjalanannya, Galileo berhasil mendata ribuan tabrakan partikel dalam cincin Jupiter dari tahun 2002-2003.

lapisan venus

Diposting oleh astronomi

Venus



Venus atau Bintang Kejora adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi Matahari dalam waktu 225 hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.

Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi Matahari.

Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan

kecepatan bumi

Diposting oleh astronomi

Kecepatan Bumi Mengitari Matahari


Saya berharap artikel kali ini bisa menjadi bahan renungan bagi kita semua. Saya akan berbagi tentang dunia astronomi dan alam semesta

Mungkin tanpa kita sadari bumi tempat tinggal kita ini senantiasa bergerak mengelilingi matahari dengan sangat kencang. Coba saja kita hitung :
- pertama jarak matahari ke bumi sekitar 150 juta KM (r)
- kedua bumi berputar mengelilingi matahari selama 365 hari (t)

Nah dari dua data tersebut kita bisa mengetahui kecepatan bumi dalam Km/Jam
kita cari dulu keliling atau jarak orbit bumi mengelilingi matahari yaitu 22/7 x 2 x 150 juta Km = 943 juta Km
kemudian kita cari kecepatannya yaitu keliling/waktu = 943 juta km / 365 hari = 2.56 juta km/hari atau setara dengan 107 ribu km/jam

Nah dengan kecepatan seperti itu kita seperti tak merasakan apa – apa, bandingkan dengan misalnya anda mengendari sepeda motor dengan kecepatan 100 KM/jam pasti kita sudah merasa was – was takut bila jatuh atau menabrak kendaraan lain. Kita patut bersyukur bahwa Allah telah mengatur alam ini sehingga tercipta keteraturan dan koordinasi yang baik antar planet.

priode rotasi

Diposting oleh astronomi

Periode Rotasi
Bumi aksial tilt (atau arah miring) dan hubungannya dengan sumbu rotasi dan bidang orbit dilihat dari Matahari selama equinox Maret .
Pada prograde planet seperti Bumi, hari bintang adalah lebih pendek dari hari matahari . Pada waktu 1, Matahari dan bintang yang jauh tertentu keduanya overhead. Pada saat 2, planet telah diputar 360 ° dan bintang yang jauh adalah overhead lagi, tapi Matahari tidak (1 → 2 = satu hari bintang). Hal ini tidak sampai sedikit kemudian, pada waktu 3, bahwa Matahari adalah overhead lagi (1 → 3 = satu hari matahari).

Periode rotasi bumi relatif terhadap matahari (tengah hari sampai tengah hari benar benar) adalah hari yang benar surya atau hari matahari nyata . Hal ini tergantung pada gerakan orbital bumi dan oleh karenanya dipengaruhi oleh perubahan eksentrisitas dan inklinasi orbit bumi. Kedua bervariasi selama ribuan tahun sehingga variasi tahunan hari matahari benar juga bervariasi. Umumnya, lebih panjang dari hari matahari rata-rata selama dua periode tahun ini dan lebih pendek selama dua. [n 1] Hari surya benar cenderung lebih panjang di dekat perihelion ketika matahari ternyata bergerak sepanjang ekliptika melalui sudut yang lebih besar dari biasanya , mengambil sekitar 10 detik lebih lama untuk melakukannya. Sebaliknya, itu adalah sekitar 10 detik lebih pendek dekat aphelion . Ini adalah sekitar 20 detik lagi di dekat sebuah titik balik matahari ketika proyeksi gerakan jelas matahari di sepanjang ekliptika ke ekuator langit menyebabkan matahari untuk bergerak melalui sudut yang lebih besar dari biasanya. Sebaliknya, dekat equinox proyeksi ke khatulistiwa yang lebih pendek sekitar 20 detik. Saat ini, efek perihelion dan titik balik matahari bergabung untuk memperpanjang hari matahari benar dekat 22 Desember hingga 30 detik matahari rata-rata, tetapi efek balik matahari sebagian dibatalkan oleh efek aphelion dekat 19 Juni ketika itu hanya 13 detik lebih lama. Efek dari equinoxes memendekkannya dekat 26 Maret dan 16 September sebesar 18 detik dan 21 detik, masing-masing. [1] [2] [3]

Rata-rata dari hari matahari benar selama satu tahun penuh adalah mean hari matahari , yang berisi 86.400 detik surya berarti. Saat ini, masing-masing detik sedikit lebih panjang daripada SI kedua karena hari matahari rata-rata bumi sekarang sedikit lebih panjang dari itu selama abad ke-19 karena gesekan pasang surut . Panjang rata-rata dari mean hari matahari sejak diperkenalkannya lompatan kedua pada tahun 1972 telah sekitar 0 sampai 2 lebih dari 86.400 ms detik SI. [4] [5] [6] fluktuasi acak karena inti-mantel kopling memiliki amplitudo sekitar 5 ms. [7] [8] Yang kedua surya rata-rata antara 1750 dan 1892 dipilih pada tahun 1895 oleh Simon Newcomb sebagai unit independen waktu dalam bukunya Tabel Matahari . Tabel ini digunakan untuk menghitung dunia ephemerides antara tahun 1900 dan 1983, sehingga kedua ini dikenal sebagai ephemeris kedua . Pada tahun 1967 kedua SI dibuat sama dengan kedua ephemeris. [9]

The waktu matahari nyata adalah ukuran dari rotasi bumi dan perbedaan antara itu dan mean waktu matahari dikenal sebagai persamaan waktu .

Periode rotasi bumi relatif terhadap bintang-bintang tetap , yang disebut hari bintang nya oleh Rotasi Bumi Internasional dan Referensi Sistem Layanan (IERS), adalah 86,164.098 903 691 detik mean waktu matahari (UT1) (23 h 56 m 4,098 903 691 s, 0,997 269 663 237 16 berarti hari matahari). [10] [n 2] periode rotasi bumi relatif terhadap precessing atau bergerak vernal berarti equinox , misnamed nya bintang hari , [n 3] adalah 86,164.090 530 832 88 detik dari mean waktu matahari (UT1) (23 h 56 m 4,090 530 832 88 s, 0,997 269 566 329 08 berarti hari matahari). [10] Dengan demikian bintang hari lebih pendek dari hari bintang oleh sekitar 8,4 ms. [12] Pada 499 CE Aryabhata , yang besar matematika - astronom dari zaman klasik dari matematika India dan astronomi India diperkirakan panjang sebagai bintang hari 23 jam 56 m 4,1 s. [13]

Kedua hari itu bintang dan bintang hari lebih pendek dari hari matahari rata-rata sekitar 3 menit 56 detik. Hari matahari rata-rata dalam hitungan detik SI tersedia dari IERS untuk periode 1623-2005 [14] dan 1962-2005. [15]
Sebuah paparan 3571 kedua dari langit utara.
Deviasi dari panjang hari dari hari SI berbasis, 1962-2010

Baru (1999-2010) panjang tahunan rata-rata dari mean hari matahari lebih dari 86.400 SI detik telah bervariasi antara 0,25 ms dan 1 ms, yang harus ditambahkan untuk kedua bintang dan hari sidereal diberikan dalam mean waktu matahari di atas untuk mendapatkan mereka panjang dalam SI detik.

Kecepatan sudut rotasi bumi dalam ruang inersia adalah (7.2921150 ± 0.0000001) × 10 -5 radian per SI kedua (rata-rata kedua surya). [10] Mengalikan dengan (180 ° radian / π) × (86.400 detik / berarti hari matahari) hasil 360.9856 ° / berarti hari matahari, menunjukkan Bumi yang berputar lebih dari 360 ° relatif terhadap bintang-bintang tetap dalam satu hari matahari. Gerakan Bumi sepanjang orbitnya hampir bundar ketika sedang berputar sekali sekitar porosnya membutuhkan Bumi yang berputar sedikit lebih dari sekali relatif terhadap bintang-bintang tetap sebelum matahari rata-rata bisa lewat atas kepala lagi, meskipun berputar hanya sekali (360 °) relatif terhadap berarti Sun. [n 4] Mengalikan nilai dalam rad / s dengan radius khatulistiwa bumi dari 6.378.137 m ( WGS84 ellipsoid) (faktor radian 2π dibutuhkan oleh kedua membatalkan) menghasilkan kecepatan khatulistiwa 465,1 m / s, 1,674.4 km / jam atau 1,040.4 mil / jam. [16] Beberapa sumber menyatakan bahwa kecepatan khatulistiwa Bumi sedikit kurang, atau 1,669.8 km / jam. [17] ini diperoleh dengan membagi lingkar ekuator Bumi dengan 24 jam. Namun, penggunaan hanya satu lingkar tanpa disadari berarti hanya satu inersia rotasi dalam ruang, sehingga satuan waktu yang sesuai harus menjadi jam sidereal. Hal ini ditegaskan dengan mengalikan dengan jumlah hari dalam satu sidereal berarti hari matahari, 1.002 737 909 350 795, [10] yang menghasilkan kecepatan khatulistiwa di jam matahari rata-rata yang diberikan di atas dari 1,674.4 km / jam.

Kecepatan tangensial dari rotasi bumi pada titik di Bumi dapat diperkirakan dengan mengalikan kecepatan di khatulistiwa dengan kosinus dari lintang. [18] Sebagai contoh, Kennedy Space Center terletak di 28,59 ° Lintang Utara kecepatan menghasilkan: 1.674 | km / jam * cos (28,59) = 1,470.23 kilometer per jam (913,56 mph)

Pemantauan permanen rotasi bumi memerlukan penggunaan interferometri baseline Very Long dikoordinasikan dengan Global Positioning System , Laser satelit mulai , dan lainnya satelit teknik. Ini menyediakan mutlak referensi untuk penentuan waktu universal , presesi , dan angguk kepala . [19]

Selama jutaan tahun, rotasi secara signifikan diperlambat oleh interaksi gravitasi dengan Bulan , baik energi rotasi dan momentum sudut sedang perlahan ditransfer ke Bulan: lihat pasang surut percepatan . Namun beberapa kegiatan skala besar, seperti gempa bumi Samudra Hindia 2004 , telah menyebabkan rotasi untuk mempercepat oleh sekitar 3 mikrodetik dengan mempengaruhi saat bumi inersia. [20] Pasca-glasial Rebound , berlangsung sejak yang terakhir Zaman es , juga mengubah distribusi massa bumi sehingga mempengaruhi momen inersia bumi dan, pada kekekalan momentum sudut , periode rotasi bumi.

Komet Misterius 'Lovejoy'

Diposting oleh astronomi

Komet Misterius 'Lovejoy'

Foto: ASSOCIATED PRESS
Foto NASA menunjukkan komet Lovejoy terlihat dekat horizon Bumi pada 21 December 2011 malam hari. Foto diambil dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS).

Komet langka yang dijuluki sungrazer itu telah membuat para astronom di seluruh dunia terpesona sejak komet ini ditemukan tanggal 27 November oleh astronom amatir Terry Lovejoy dari Australia, dan kemudian selamat setelah hampir berpapasan dengan Matahari hanya 2,5 pekan kemudian.

Kalangan astronom memprediksi bola raksasa yang bersinar terang, terbuat dari es, debu, dan gas beku itu akan menguap manakala komet itu berpapasan dengan permukaan Matahari pada jarak 140.000 kilometer tanggal 15 Desember. Tetapi, mereka tercengang beberapa hari kemudian ketika komet Lovejoy muncul kembali setelah peristiwa itu, relatif tanpa cacat.

Sungrazer langka ini bahkan muncul lagi untuk terakhir kali di langit di atas belahan bumi bagian Selatan beberapa hari sebelum hari Natal selagi komet itu mulai bergerak menjauhi matahari.

Para astronom mengatakan orbit Komet Lovejoy yang sangat unik itu membuatnya tidak akan muncul lagi sampai tahun 2325.

Para ilmuwan Badan Antariksa Eropa di Observatorium Paranal di Chili memfoto Lovejoy yang sedang meluncur cepat hari Kamis lalu, dan mengatakan ekor komet itu, yang panjangnya jutaan kilometer, bisa terlihat dengan mata telanjang.

Komet Lovejoy adalah sungrazer pertama dalam 40 tahun yang terdeteksi dengan teleskop bumi.

komet halley

Diposting oleh astronomi

Komet Halley


Komet Halley adalah suatu komet yang terlihat dari bumi setiap 75-76 tahun. Secara resmi diberi nama 1P/Halley, nama umumnya diberikan menurut nama Edmund Halley. Komet ini merupakan komet paling terkenal di antara komet-komet periodik lainnya. Walaupun pada setiap abad banyak komet berperiode panjang yang muncul dengan lebih terang dan dahsyat, Halley adalah satu-satunya komet dengan periode pendek yang tampak dengan mata telanjang, dan karenanya merupakan komet yang tampak dengan mata telanjang yang pasti kembali dalam rentang umur manusia. Kemunculannya sepanjang sejarah memiliki pengaruh yang besar terhadap sejarah manusia, walaupun penampakannya tidak dikenali sebagai obyek yang sama sampai abad ke-17. Komet Halley terakhir muncul di tata surya pada tahun 1986, dan akan muncul kembali pada pertengahan 2061.

sirius

Diposting oleh astronomi

Sirius adalah salah satu sistem bintang terdekat dengan Bumi pada jarak 2,6 parsec atau 8,6 tahun cahaya.[25] Tetangga terdekatnya adalah sistem bintang Procyon, pada jarak 1,61 parsec atau 5,24 tahun cahaya.[26]

Sirius A adalah sebuah bintang deret utama dengan kelas spektrum A0 atau A1 dan memiliki massa sekitar 2,1 Matahari.[27][26] Pasangannya, Sirius B, adalah bintang yang sudah berevolusi dari deret utama menjadi katai putih. Kedua bintang ini mengorbit satu sama lain pada jarak sekitar 20 AU (hampir sama dengan jarak Matahari dan Uranus) dengan periode orbit mendekati 50 tahun. Orbit tersebut dapat membuat Sirius B kadang berada di depan Sirius A sehingga luminositas total keduanya menurun sebentar. Karena alasan ini, sistem Sirius diperhitungkan sebagai bintang ganda gerhana.

Katai putih tipikal memiliki massa 0.5–0.6 massa matahari. Dengan massa hampir sama dengan Matahari, Sirus B adalah salah satu katai putih termasif yang diketahui. Massa tersebut terkandung hanya dalam volume yang sebanding dengan Bumi. Katai putih hanya terbentuk setelah bintang melewati tahap deret utama dan raksasa merah. Dua tahap tersebut telah dilalui Sirius B kurang dari setengah usianya sekarang, sekitar 120 juta tahun yang lalu. Bintang awalnya diperkirakan memiliki massa 5 massa matahari[28] dengan kelas spektrum B7V ketika berada di deret utama.

Ketika berada pada tahap raksasa merah, Sirius B boleh jadi memperkaya metalisitas Sirius A. Inilah yang menjadi sebab kelimpahan logam Sirius A lebih tinggi dari harga normal (metalisitas dikatakan normal jika sama dengan harga yang dimiliki Matahari).[26] Sirius A diperkirakan akan kehabisan bahan bakar hidrogen di intinya dalam satu miliar tahun lagi. Setelah itu ia akan menempuh tahap raksasa merah sebelum akhirnya akan menjadi katai putih juga. [26]

asal mula alam smesta menurut alquran

Diposting oleh astronomi

Asal Mula Alam Semesta - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an

Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta.
Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)

Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut.
Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)

Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para ilmuwan sekarang dapat melihat pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan 'gumpalan asap' semacam itu (lihat gambar 10 dan 11)

Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu. Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:

ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... (Al Fushshiilat, 41: 11)

Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa matahari dan bumi dahulu merupakan satu kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini. Allah telah berfirman:

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Al Anbiya, 21:30)

Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman. Ia berkata: "Jika menilik tempat asal Muhammad... Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir. Inilah kenyataannya." Ia juga berkata: "Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu."

Untuk melihat video komentar sang profesor silakan klik tautan berikut ini: (Bahasa Inggris, format RealPlyer)
Video 1
Video 2
Komentar
Login
Comments (209)

lapisan bulan

Diposting oleh astronomi

Teori Ilmiah Tentang Asal Usul Sejarah Terbentuknya Bulan
Banyak teori yang menjelaskan tentang asal usul terbentuknya bulan, namun tidak semuanya dapat diterima. Untuk dapat diterima, setiap teori yang menjelaskan asal usul Bulan harus menjelaskan fakta-fakta berikut:

Kepadatan bulan rendah (3,3 g / cc) menunjukkan bahwa bulan tidak memiliki inti besi besar seperti Bumi.
Batuan Bulan memiliki sedikit zat volatile (misalnya air), yang berarti pembakaran ekstra dari permukaan bulan relatif terhadap Bumi.
Kelimpahan relatif dari isotop oksigen di Bumi dan di Bulan yang identik, yang menunjukkan bahwa Bumi dan Bulan terbentuk pada jarak yang sama dari Matahari.


Berbagai teori telah diusulkan untuk pembentukan Bulan. Di bawah teori ini terdaftar bersama dengan alasannya:

Teori Fisi: Teori ini mengusulkan bahwa Bulan pernah bagian dari bumi dan entah bagaimana terpisah dari bumi pada awal sejarah tata surya. Cekungan Samudra Pasifik ini adalah bukti yang paling populer untuk bagian bumi yang hilang. Teori ini didasarkan karena komposisi Bulan menyerupai mantel bumi dan Bumi yang berputar cepat bisa membuang lapisan luar bulan. Namun, sistem Bumi-Bulan tidak menunjukkan adanya petunjuk tentang putaran cepat tersebut.
Teori Capture: Teori ini mengusulkan bahwa Bulan terbentuk di tempat lain dalam tata surya, dan kemudian ditangkap oleh medan gravitasi bumi. komposisi kimia yang berbeda Bulan ini dapat dijelaskan jika terbentuk di tempat lain dalam tata surya, namun, menangkap ke orbit Bulan sangat tidak mungkin. Sesuatu harus memperlambatnya hanya dengan jumlah yang tepat pada waktu yang tepat, dan ilmuwan enggan untuk percaya pada teori ini.
Teori Kondensasi: Teori ini mengusulkan bahwa Bulan dan Bumi kental secara individual dari nebula yang membentuk tata surya, dengan Bulan terbentuk di orbit sekitar Bumi. Namun, jika Bulan terbentuk di sekitar Bumi maka ia harus memiliki komposisi hampir sama dengan bumi. Secara khusus, harus memiliki inti besi yang signifikan, tapi ternyata tidak.


Ada satu teori yang masih harus dibahas, dan diterima secara luas hari ini.

The Giant impactor Theory (The Ejected Ring Theory)

artist's drawing of body hitting young earth to form our moon

Teori ini menyatakan bahwa planetesimal (atau planet kecil) ukuran Mars menghantam Bumi sesaat setelah pembentukan tata surya, mendepak besar volume material dipanaskan dari lapisan luar kedua benda. Sebuah piringan yang berisikan materi penyusun mulai terbentuk berputar, dan hal ini akhirnya terjebak bersama-sama untuk membentuk bulan di orbit sekitar Bumi. Teori ini dapat menjelaskan mengapa Bulan sebagian besar terbuat dari batu dan bagaimana batu itu terlalu panas. Selanjutnya, kita lihat bukti di banyak tempat di tata surya yang tabrakan seperti itu umum terlambat dalam tahap pembentukan tata surya. Hal itu terjadi pada 4.45 miliar tahun yang lalu, saat bumi masih muda dan permukaan bumi tidak sepadat sekarang.

lapisan luar bintang

Diposting oleh astronomi

Lapisan Luar Bintang Neutron, 10 Milyar Kali Lebih Keras dari Baja !



Benar-benar menakjubkan.
Para peneliti di Indiana University dan Los Alamos National Laboratory di New Mexico, Amerika, Mei 2009 lalu menganalisis bintang-bintang neutron, dan menemukan kesimpulan mengejutkan.

Lapisan luar bintang neutron, the crust, kerasnya ternyata setara dengan 10 Milyar (10.000.000.000) kali kekuatan besi baja! Ini adalah salahsatu material terkeras yang diketahui manusia yang ada di alam semesta. Mungkin yang belum kita ketahui ada yang jauh lebih keras lagi.

Apa itu bintang neutron ? Bintang neutron adalah bintang raksasa yang telah mati energi fusi nuklirnya, meledak dalam skalaSupernovae, dan kolaps menjadi sebuah benda yang jauh lebih kecil, hanya beberapa puluh kilometer, dengan kepadatan yang ekstrim. Kepadatannya hanya bisa dikalahkan oleh Lubang Hitam (Black Hole). Seberapa kepadatannya? 1 sendok teh material bintang neutron, beratnya 100 juta ton! Bayangkan saja.

planet mirip bumi

Diposting oleh astronomi

                         planet mirip bumi

LIFORNIA - Para astronom berhasil menemukan 50 planet baru yang berada di luar tata surya dengan menggunakan perangkat pemburu planet yakni HARPS.

Sebanyak 16 planet memiliki ukuran yang lebih besar dari pada Bumi. Salah satu dari planet luar surya itu mengorbit di tepi zona layak huni yang kondisinya mendukung kehidupan dan bisa menjadi tempat tinggal makhluk hidup seperti halnya Bumi.

Dengan memperlajari sifat dari semua planet yang ditemukan oleh HARPS, para ilmuwan mengungkapkan 40 persen dari bintang-bintang tersebut mirip dengan matahari. Namun setidaknya ada satu planet yang memiliki bobot lebih ringan dari planet Saturunus.

"Penemuan besar dari HARPS telah melampaui semua harapan dan mencakup populasi yang sangat banyak dari planet yang memiliki ukuran lebih besar dari Bumi dan beberpa memiliki jenis yang sama dengan Neptunus, semua planet pada umumnya memang mirip dengan Matahari," jelas MIchel Mayor, Pimpinan HARPS, dari University of Geneva, Swiss.

"Bahkan ini merupakan hasil yang lebih baik yang menunjukan kecepatan dalam hal penemuan planet yang berada di luar tata surya kita," tambahnya.

Seperti dikutip TG Daily, Selasa (13/9/2011), salah satu planet yang memiliki 3,6 kali lebih besar dari massa Bumi dijuluki HD 85512 b. Planet ini berada di tepi zona layak huni yang berada disekitar bintang dengan kemungkinan memiliki air dan hampir sama dengan Bumi. Sehingga nantinya mungkin bisa dijadikan tempat tinggal manusia dikemudian hari.

"Ini adalah planet massal terendah yang ditemukan dengan metode kecepatan radial, planet ini berpotensi terletak di zona habitasi bintang dan merupakan planet bermassa rendah kedua yang berhasil ditemukan oleh HARPS di dalam zona layak huni," lanjut Lisa Kaltenegger, seorang ahli pada kelayakhunian exoplanets.

Menurut pejabat setempat, para astronom yakin mereka telah menemukan planet yang lebih berpotensi untuk dihuni yang berada di sekitar bintang mirip dengan Matahari.

"Dalam sepuluh sampai dua puluh tahun mendatang, kita harus memiliki daftar planet yang berpotensi untuk dihuni di lingkungan Matahari. Ini merupakan hal penting yang harus kami lakukan," tambahnya. (tyo)

galaksi bimasakti

Diposting oleh astronomi

Bima Sakti

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pusat galaksi di arah rasi Sagitarius. Bintang-bintang utama dalam rasi Sagitarius ditandai dengan titik merah. Tampak bahwa terdapat penampakan seperti bayangan hitam di tengah yang dikelilingi oleh semacam "aura" cemerlang.
Bima Sakti (dalam bahasa Inggris Milky Way, yang berasal dari bahasa Latin Via Lactea, diambil lagi dari bahasa Yunani Γαλαξίας Galaxias yang berarti "susu") adalah galaksi spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total masa sekitar 1012 massa matahari, yang memiliki 200-400 miliar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya.[1] Jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya. Di dalam galaksi bimasakti terdapat sistem Tata Surya, yang didalamnya terdapat planet Bumi tempat kita tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (black hole). Sagitarius A dianggap sebagai lokasi lubang hitam supermasif ini. Tata surya kita memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit tata surya adalah 217 km/d.
Di dalam bahasa Indonesia, istilah "Bimasakti" berasal dari tokoh berkulit hitam dalam pewayangan, yaitu Bima. Istilah ini muncul karena orang Jawa kuno melihatnya susunan bintang-bintang yang tersebar di angkasa jika dihubungkan dan ditarik garis akan membentuk gambar Bima dililit ular naga maka disebutlah "Bimasakti". Sementara itu, masyarakat Barat menyebutnya "milky way" sebab mereka melihatnya sebagai pita kabut bercahaya putih yang membentang pada bola langit. Pita kabut atau "aura" cemerlang ini sebenarnya adalah kumpulan jutaan bintang dan juga sevolume besar debu dan gas yang terletak di piringan/bidang galaksi. Pita ini tampak paling terang di sekitar rasi Sagitarius, dan lokasi tersebut memang diyakini sebagai pusat galaksi.
Diperkirakan ada 4 spiral utama dan 2 yang lebih kecil yang bermula dari tengah galaksi. Dan dinamakan sebagai berikut:

[sunting] Dimensi

Cakram bintang Bima Sakti kira kira berdiameter 100.000 tahun cahaya (9.5×1017 km), dan diperkirakan rata rata mempunyai ketebalan 1000 tahun cahaya (9.5×1015 km). Bima Sakti diestimasikan mempunyai setidaknya 200 miliar bintang[2] dan mungkin hingga 400 miliar bintang[3]. Angka pastinya tergantung dari jumlah bintang bermassa rendah, yang sangat sulit dipastikan. Melebihi bagian cakram bintang, terletak piringan gas yang lebih tebal. Observasi terakhir mengindikasikan bahwa piringan gas Bima Sakti mempunyai ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya (1.1×1017 km) - sebesar dua kali nilai yang diterima sebelumnya. Sebagai panduan ukuran fisik Bima Sakti, sebagai misal kalau diameternya dijadikan 100 m, Tata Surya, termasuk awan oort, akan berukuran tidak lebih dari 1 mm.
Cahaya galaksi memancar lebih jauh, tapi ini dibatasi oleh orbit dari dua satelit Bima Sakti yaitu Awan Magellan Besar dan Kecil (the Large and the Small Magellanic Clouds), yang memiliki perigalacticon kurang lebih 180.000 tahun cahaya (1.7×1018 km). Pada jarak ini dan lebih jauh selanjutnya, orbit-orbit dari obyek sekitar akan didisrupsi oleh awan magelan, dan obyek obyek itu kemungkinan besar akan terhempas keluar dari Bima Sakti.
Perhitungan terakhir oleh teleskop Very Long Baseline Array (VLBA) menunjukkan bahwa ukuran Bima Saki adalah lebih besar dari yang diketahui sebelumnya. Ukuran Bima Sakti terakhir sekarang dipercaya adalah mirip seperti tetangga galaksi terdekat, galaksi Andromeda. Dengan menggunakan VLBA untuk mengukur geseran daerah formasi bintang-bintang yang terletak jauh ketika bumi sedang mengorbit di posisi yang berlawanan dari matahari, para ilmuwan dapat mengukur jarak dari berbagai daerah itu dengan assumsi yang lebih sedikit dari usaha pengukuran sebelumnya. Estimasi kecepatan rotasi terbaru dan lebih akurat (yang kemudian menunjukan dark matter yang terkandung di dalam galaksi) adalah 914,000 km/jam. Nilai ini jauh lebih tinggi dari nilai umum sebelumnya 792,000 km/jam. Hasil ini memberi kesimpulan bahwa total masa Bima Sakti adalah sekitar 3 trillion bintang, atau kira kira 50% lebih besar dari perkiraan sebelumnya.

[sunting] Galeri

Bima Sakti
Gambar sinar-x Bima Sakti yang diambil oleh Observatorium sinar-X Chandra

lapisan tanah

Diposting oleh astronomi

Lapisan tanah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lapisan tanah adalah formasi yang dibentuk oleh berbagai lapisan dalam tanah]] yang secara spesifik dapat dibedakan secara geologi, kimia, dan biologi, termasuk proses pembentukannya. Ketika usia tanah meningkat, lapisan tanah umumnya lebih mudah untuk diamati. Pengidentifikasian dan pendeskripsian lapisan yang ada adalah langkah pertama dalam mengklasifikasikan tanah dalam level yang lebih tinggi, menggunakan berbagai sistem seperti USDA soil taxonomy atau Australian Soil Clasification. Badan dunia World Reference Base for Soil Resources memberikan daftar 40 ciri lapisan tanah: Albic, Andic, Anthraquic, Anthropedogenic, Argic, Calcic, Cambic, Chernic, Cryic, Duric, Ferralic, Ferric, Folic, Fragic, Fluvic, Gypsic, Histic, Hydragric, Hortic, Irragric, Melanic, Mollic, Natric, Nitic, Ochric, Petrocalcic, Petroduric, Petrogypsic, Petroplinthic, Plaggic, Plinthic, Salic, Spodic, Sulfuric, Takyric, Terric, Umbric, Vertic, Vitric, Yermic. Endapan baru dari tanah seperti alluvium, pasir, dan abu vulkanik mungkin tidak memiliki sejarah pembentukan lapisan dan hanya suatu lapisan endapan yang dapat dibedakan dari tanah yang ditutupinya.
Setiap tanah biasanya memiliki tiga atau empat lapisan yang berbeda. Lapisan dibedakan umumnya pada keadaan fisik yang terlihat, warna dan tekstur adalah yang utama. Hal ini membawa pengklasifikasian lebih lanjut dalam hal tekstur tanah yang dipengaruhi ukuran partikel, seperti apakah tanah itu lebih berpasir atau lebih liat dari pada lapisan tanah di atas dan di bawahnya.
Sebagian besar jenis tanah mengacu pada pola utama lapisan tanah yang kadang-kadang disebut dengan lapisan tanah yang ideal. Setiap lapisan ditandai dengan huruf, dengan urutannya sebagai berikut: O-A-B-C-R.
Lapisan O
Huruf O menujukkan kata "organik". lapisan ini disebut juga dengan humus. Lapisan ini didominasi oleh keberadaan material organik dalam jumlah besar yang berasal dari berbagai tingkat dekomposisi. Lapisan O ini tidak sama dengan lapisan dedaunan yang berada di atas tanah, yang sesungguhnya bukan bagian dari tanah itu sendiri.
Lapisan A
Lapisan A adalah lapisan atas dari tanah, sehingga diberi huruf A. Kondisi teknis dari lapisan A mungkin bervariasi, namun seringkali dijelaskan sebagai lapisan tanah yang relatif lebih dalam dari lapisan O. Lapisan ini memiliki warna yang lebih gelap dari pada lapisan yang berada di bawahnya dan mengandung banyak material organik. Dan mungkin lapisan ini lebih ringan dan mengandung lebih sedikit tanah liat. Lapisan A dikenal sebagai lapisan yang memiliki banyak aktivitas biologi. Organisme tanah seperti cacing tanah, arthropoda, nematoda, jamur, dan berbagai spesies bakteri dan bakteri archaea terkonsentrasi di sini, dan seringkali berhubungan dengan akar tanaman.
Lapisan B
Lapisan B umunya disebut lapisan tanah bawah, dan mengandung lapisan mineral yang mirip dengan lapisan mineral tanah liat seperti besi atau aluminium, atau material organik yang sampai ke lapisan tersebut oleh suatu proses kebocoran. Akar tanaman menembus lapisan tanah ini, namun lapisan ini sangat miskin material organik. Lapisan ini umumnya berwarna kecoklatan, atau kemerahan akibat tanah liat dan besi oksida yang terbilas dari lapisan A.
Lapisan C
Lapisan C dinamakan karena berada di bawah A dan B. lapisan ini sedikit dipengaruhi oleh keberadaan proses pembentukan tanah dari bawah. Lapisan C ini mungkin mengandung bebatuan yang belum mengalami proses pelapukan. Lapisan C juga mengandung material induk.
Lapisan R
Lapisan R didefinisikan sebagai lapisan yang mengalami sebagian pelapukan bebatuan menjadi tanah. Berbeda dengan lapisan di atasnya, lapisan ini sangat padat dan keras dan tidak bisa digali dengan tangan.

litosfer

Diposting oleh astronomi

Litosfer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos (λίθος) yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit Bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental.
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.
Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar Bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.
Terdapat dua tipe litosfer
  • Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura
  • Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua
Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Material Pembentuk Litosfer

Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer,

[sunting] Batuan Beku (Igneous Rock)

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak Bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam,

[sunting] - Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)

Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit Bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan gabbro.

[sunting] - Batuan Beku Gang/Korok

Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan Bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.

[sunting] - Batuan Beku Luar

Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan Bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah : basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).

[sunting] Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)

Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan Bumi yang mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses pembentukannya terdiri atas,
  1. Batuan Sedimen Klastik
  2. Batuan Sedimen Kimiawi
  3. Batuan Sedimen Organik
Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas,
  1. Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis
  2. Batuan Sedimen Glasial
  3. Batuan Sedimen Aquatis
  4. Batuan Sedimen Marine

[sunting] Batuan Malihan (Metamorf)

Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.

lapisan ozon

Diposting oleh astronomi

Lapisan ozon

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 - 48 km (12 - 30 mil) di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil.
Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, para ilmuwan sangat khawatir ketika mereka menemukan bahwa bahan kimia kloro fluoro karbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Oleh karena itu, penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti bromin halokarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk, juga dapat menyerang lapisan ozon.
Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, memengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner. [1]

[sunting] Lubang Ozon

Pada awal tahun 1980-an, para peneliti yang bekerja di Antartika mendeteksi hilangnya ozon secara periodik di atas benua tersebut. Keadaan yang dinamakan lubang ozon (suatu area ozon tipis pada lapisan ozon) ini, terbentuk saat musim semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan sebelum menebal kembali. Studi-studi yang dilakukan dengan balon pada ketinggian tinggi dan satelit-satelit cuaca menunjukkan bahwa persentase ozon secara keseluruhan di Antartika sebenarnya terus menurun. Penerbangan-penerbangan yang dilakukan untuk meneliti hal ini juga memberikan hasil yang sama.

[sunting] Regulasi

Pada tahun 1987, ditandatangani Protokol Montreal, suatu perjanjian untuk perlindungan terhadap lapisan ozon. Protokol ini kemudian diratifikasi oleh 36 negara termasuk Amerika Serikat. Pelarangan total terhadap penggunaan CFC sejak 1990 diusulkan oleh Komunitas Eropa (sekarang Uni Eropa) pada tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden AS George Bush. Pada Desember 1995, lebih dari 100 negara setuju untuk secara bertahap menghentikan produksi pestisida metil bromida di negara-negara maju. Bahan ini diperkirakan dapat menyebabkan pengurangan lapisan ozon hingga 15 persen pada tahun 2000. CFC tidak diproduksi lagi di negara maju pada akhir tahun 1995 dan dihentikan secara bertahap di negara berkembang hingga tahun 2010. Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih sedikit menyebabkan kerusakan lapisan ozon bila dibandingkan CFC, digunakan sementara sebagai pengganti CFC, hingga 2020 pada negara maju dan 2016 di negara berkembang. Untuk memonitor berkurangnya ozon secara global, pada tahun 1991, National Aeronautics and Space Administration (NASA) meluncurkan Satelit Peneliti Atmosfer. Satelit dengan berat 7 ton ini mengorbit pada ketinggian 600 km (372 mil) untuk mengukur variasi ozon pada berbagai ketinggian dan menyediakan gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di atas.

termosfer

Diposting oleh astronomi

Pengertian Lapisan Termosfer sebagai Lapisan Atmosfir

 

(Pengertian Lapisan Termosfer sebagai Lapisan Atmosfir) – Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km.  Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer.  Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini.  Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini.  Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian.  Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu :
1. Lapisan Udara E
Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl.  Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi.  Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang radio.  Suu udara di sini berkisar – 70° C  sampai +50° C .
2. Lapisan udara F
Terletak antara 150 – 400 km.  Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON.

3. Lapisan udara atom
Pada lapisan ini, benda-benda  berada dalam lbentuk atom.  Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. 

Read more: Pengertian Lapisan Termosfer sebagai Lapisan Atmosfir | Smart Click

 

troposfer

Diposting oleh astronomi

    troposfer

Definisi troposfer adalah lapisan terbawah atmosfer, mempunyai ketebalan yang berbeda-beda, di khatulistiwa kurang lebih 16 km, di daerah sedang 11 km, dan di kutub kurang dari 8 km. lapisan ini mengandung debu, awan dan terjadi gerakan memutar.
Troposfer inilah yang mempunyai pengaruh langsung bagi kehidupan manusia dan lingkunbgannya. Makin tinggi lapisan troposfer dari permukaan bumi, makin rendah suhunya. Di lapisan ini, setiap kenaikan 100 meter, suhunya turun 0,63° C. disebut gradient termal.
Tropos berarti campuran, campuran berbagai gas akibat adanya gerakan vertical yuang sangat kuat. Lapisan ini nmengandung 80% dari seluruh massa atmosfer. Kejadian sehari-hari seperti cuaca, awan, hujan, angina dan lain sebagainya terjasdi pada lapisan

letak astronomi

Diposting oleh astronomi

 

Letak Astronomis
 Letak astronomis suatu negara adalah posisi letak yang berdasarkan garis lintang dangaris bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari permukaan bumi secarahorizontal, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utaradan Kutub Selatan. Letak astronomis Indonesia Terletak di antara 6oLU – 11oLS dan95oBT – 141oBT Berdasarkan letak astronomisnya Indonesia dilalui oleh garis equator,yaitu garis khayal pada peta atau globe yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besarnya. Garis equator atau garis khatulistiwa terletak pada garis lintang 0o.Letak geografisLetak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara BenuaAsia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian.Letak GeologisLetak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis batuan yang ada di permukaan bumi. Secara geologis wilayah Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda duniayaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik disebelah timur. Adanya dua jalur pegunungan tersebut menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadinya gempa bumi.

garis astronomi

Diposting oleh astronomi

Garis Astronomis

Di kehidupan nyata, jangan harap bisa menemukan garis astronomis di atas permukaan bumi. Ini disebabkan garis astronomis merupakan garis khayal yang dibuat dan digunakan untuk mempermudah menentukan posisi suatu tempat di muka bumi. Garis astronomis dinyatakan dalam bentuk koordinat garis lintang dan garis bujur.








a . Khatulistiwa atau ekuator, yaitu garis lintang 0° dan membagi Bumi menjadi dua bagian yaitu belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan. Garis-garis lintang di belahan Bumi utara dinamakan Lintang Utara (disingkat LU) dan garis-garis di belahan Bumi selatan dinamakan Lintang Selatan (disingkat LS).
b . Garis balik utara ( tropic of cancer ), ialah garis lintang 23,5° LU. Garis lintang ini merupakan garis khayal tempat titik tertinggi Matahari di belahan Bumi utara dan mengakibatkan musim panas di belahan Bumi utara.
c . Garis balik selatan (tropic of capricorn ), ialah garis lintang 23,5° LS. Garis ini merupakan tempat titik tertinggi Matahari di belahan Bumi Selatan dan mengakibatkan musim panas di belahan Bumi selatan pula.
d . Lingkaran Arktik, ialah garis lintang 66,5° LU. Wilayah yang berada di lintang 66,5° LU hingga 90° LU mengalami fenomena malam selama enam bulan berturut-turut, yaitu ketika Matahari berada di belahan Bumi selatan (23,5° LS). Fenomena siang selama enam bulan berturut-
turut juga terjadi, yaitu ketika Matahari berada di belahan Bumi utara (23,5° LU).
e . Lingkaran Antartika, ialah garis 66,5° LS. Wilayah yang berada lintang 66,5° LS hingga 90° LS juga mengalami fenomena malam selama enam bulan berturut-turut dan siang selama enam bulan berturut-turut pula. Ketika wilayah di lingkaran Arktik tengah mengalami siang selama enam bulan, di lingkaran Antartika tengah mengalami malam selama enam bulan. Sebaliknya apabila lingkaran Arktik tengah mengalami malam selama enam bulan, lingkaran Antartika mengalami siang selama enam bulan pula.
f . Titik Kutub Utara, ialah titik tempat 90° LU berada.
g . Titik Kutub Selatan, ialah titik tempat 90° LS berada.

Jika garis lintang melingkari Bumi secara horizontal maka garis bujur melingkari Bumi secara vertikal. Garis bujur (longitude/meridian) diartikan sebagai garis khayal yang membujur dan menghubungkan kutub utara dan kutub selatan. Beberapa istilah penting berkaitan dengan garis bujur adalah sebagai berikut.
a . Bujur Timur (BT), ialah garis bujur dari Kota Greenwhich ke arah timur (0° BT-180° BT).
b . Bujur Barat (BB), ialah garis bujur dari Kota Greenwhich ke arah barat (0° BB-180° BB).
c . Garis tanggal internasional (international date line) adalah garis bujur tempat berhimpitnya garis 180° BT dengan 180° BB.
Satuan yang digunakan dalam koordinat astonomis adalah derajat (°), menit ('). dan detik ("). Menit dan detik dalam hal ini, bukan berarti satuan waktu, tetapi pembagian lintang dan bujur secara spesifik. Aturan penggunaan satuan lintang dan bujur adalah sebagai berikut.
a .1° (dibaca satu derajat) = 60 menit
b . 1' (dibaca satu menit) = 60 detik
c . 1" (dibaca satu detik)
Contoh
Kota A berada pada posisi 4°30'24" LU dan 126°30'15" BB.
Maka dibaca,
Kota A berada pada posisi empat derajat tiga puluh menit dua puluh empat detik Lintang Utara dan seratus dua puluh enam derajat tiga puluh detik lima belas menit Bujur Barat.

melihat luar angkasa

Diposting oleh astronomi





bintang

Diposting oleh astronomi

Bintang

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).
Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah:
Semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir.
Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.


Bintang-bintang telah menjadi bagian dari setiap kebudayaan. Bintang-bintang digunakan dalam praktik-praktik keagamaan, dalam navigasi, dan bercocok tanam. Kalender Gregorian, yang digunakan hampir di semua bagian dunia, adalah kalender Matahari, mendasarkan diri pada posisi Bumi relatif terhadap bintang terdekat, Matahari.
Astronom-astronom awal seperti Tycho Brahe berhasil mengenali ‘bintang-bintang baru’ di langit (kemudian dinamakan novae) menunjukkan bahwa langit tidaklah kekal. Pada 1584 Giordano Bruno mengusulkan bahwa bintang-bintang sebenarnya adalah Matahari-matahari lain, dan mungkin saja memiliki planet-planet seperti Bumi di dalam orbitnya,[1] ide yang telah diusulkan sebelumnya oleh filsuf-filsuf Yunani kuno seperti Democritus dan Epicurus.[2] Pada abad berikutnya, ide bahwa bintang adalah Matahari yang jauh mencapai konsensus di antara para astronom. Untuk menjelaskan mengapa bintang-bintang ini tidak memberikan tarikan gravitasi pada tata surya, Isaac Newton mengusulkan bahwa bintang-bintang terdistribusi secara merata di seluruh langit, sebuah ide yang berasal dari teolog Richard Bentley.[3]
Astronom Italia Geminiano Montanari merekam adanya perubahan luminositas pada bintang Algol pada 1667. Edmond Halley menerbitkan pengukuran pertama gerak diri dari sepasang bintang “tetap” dekat, memperlihatkan bahwa mereka berubah posisi dari sejak pengukuran yang dilakukan Ptolemaeus dan Hipparchus. Pengukuran langsung jarak bintang 61 Cygni dilakukan pada 1838 oleh Friedrich Bessel menggunakan teknik paralaks.
William Herschel adalah astronom pertama yang mencoba menentukan distribusi bintang di langit. Selama 1780an ia melakukan pencacahan di sekitar 600 daerah langit berbeda. Ia kemudian menyimpulkan bahwa jumlah bintang bertambah secara tetap ke suatu arah langit, yakni pusat galaksi Bima Sakti. Putranya John Herschel mengulangi pekerjaan yang sama di hemisfer langit sebelah selatan dan menemukan hasil yang sama.[4] Selain itu William Herschel juga menemukan bahwa beberapa pasangan bintang bukanlah bintang-bintang yang secara kebetulan berada dalam satu arah garis pandang, melainkan mereka memang secara fisik berpasangan membentuk sistem bintang ganda.

Penampakan dan Distribusi

Karena jaraknya yang sangat jauh, semua bintang (kecuali Matahari) hanya tampak sebagai titik saja yang berkelap-kelip karena efek turbulensi atmosfer Bumi. Diameter sudut bintang bernilai sangat kecil ketika diamati menggunakan teleskop optik landas Bumi, hingga diperlukan teleskop interferometer untuk dapat memperoleh citranya. Bintang dengan ukuran diameter sudut terbesar setelah Matahari adalah R Doradus, dengan 0,057 detik busur.

Sebuah katai putih yang sedang mengorbit Sirius (konsep artis). citra NASA.
Telah lama dikira bahwa kebanyakan bintang berada pada sistem bintang ganda atau sistem multi bintang. Kenyataan ini hanya benar untuk bintang-bintang masif kelas O dan B, dimana 80% populasinya dipercaya berada dalam suatu sistem bintang ganda atau pun multi bintang. Semakin redup bintang, semakin besar kemungkinannya dijumpai sebagai sistem tunggal. Dijumpai hanya 25% populasi katai merah yang berada dalam sebuah sistem bintang ganda atau sistem multi bintang. Karena 85% populasi bintang di galaksi Bimasakti adalah katai merah, maka tampaknya kebanyakan bintang di dalam Bimasakti berada pada sistem bintang tunggal.
Sistem yang lebih besar yang disebut gugus bintang juga dijumpai. Bintang-bintang tidak tersebar secara merata mengisi seluruh ruang alam semesta, tetapi terkelompokkan ke dalam galaksi-galaksi bersama-sama dengan gas antarbintang dan debu. Sebuah galasi tipikal mengandung ratusan miliar bintang, dan terdapat lebih dari 100 miliar galaksi di seluruh alam semesta teramati.[7]
Astronom memperkirakan terdapat 70 sekstiliun (7×1022) bintang di seluruh alam semesta yang teramati[8]. Ini berarti 70 000 000 000 000 000 000 000 bintang, atau 230 miliar kali banyaknya bintang di galaksi Bimasakti yang berjumlah sekitar 300 miliar.
Bintang terdekat dengan Matahari adalah Proxima Centauri, berjarak 39.9 triliun (1012) kilometer, atau 4.2 tahun cahaya. Cahaya dari Proxima Centauri memakan waktu 4.2 tahun untuk mencapai Bumi. Jarak ini adalah jarak antar bintang tipikal di dalam sebuah piringan galaksi. Bintang-bintang dapat berada pada jarak yang lebih dekat satu sama lain di daerah sekitar pusat galasi dan di dalam gugus bola, atau pada jarak yang lebih jauh di halo galaksi.
Karena kerapatan yang rendah di dalam sebuah galaksi, tumbukan antar bintang jarang terjadi. Namun di daerah yang sangat padat seperti di inti sebuah gugus bintang atau lingkungan sekitar pusat galaksi, tumbukan dapat sering terjadi[9] . Tumbukan seperti ini dapat menghasilkan pengembara-pengembara biru yaitu sebuah bintang abnormal hasil penggabungan yang memiliki temperatur permukaan yang lebih tinggi dibandingkan bintang deret utama lainnya di sebuah gugus bintang dengan luminositas yang sama. Istilah pengembara merujuk pada jejak evolusi yang berbeda dengan bintang normal lainnya pada diagram Hertzsprung-Russel.

gerhana matahari

Diposting oleh astronomi

Gerhana matahari

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gerhana Matahari pada tanggal 29 Maret 2006.
Diagram gerhana Matahari: bulan menutupi Matahari pada siang hari
Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana Matahari total, gerhana Matahari sebagian, dan gerhana Matahari cincin.
Sebuah gerhana Matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana Matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana Matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan.
Ketika gerhana bulan sedang berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana bulan (salat khusuf).[rujukan?]

[sunting] Mengamati gerhana Matahari

Gerhana Matahari tahun 1999 di Perancis
Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari Matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana Matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata. Karena cepatnya peredaran Bumi mengitari matahari, gerhana matahari tak mungkin berlangsung lebih dari 7 menit dan 58 detik jadi jika ingin melihatnya lakukan sesegera mungkin.

Free Earth Cursors at www.totallyfreecursors.com