Pemikir Roket ke Luar Angkasa
KONSTANTIN TSIOLKOVSKY (1857 - 1935)
Roket
bukanlah barang baru. Sejak zaman dahulu, bangsa Cina telah menciptakan
mercon yang mampu melesat ke udara hingga membentuk kembang api raksasa
di angkasa. Pada masa perang, mercon berubah fungsi menjadi sarana
peluncur panah api. Senjata itu digunakan tentara Cina untuk menghalau
serangan bangsa Mongolia
pada tahun 1232. Pada abad ke-19, para ilmuwan mulai memikirkan tentang
kemampuan roket untuk membawa wahana dan manusia ke luar angkasa. Dari
sekian banyak ilmuwan, adalah Konstantin Tsiolkovsky yang diakui oleh
banyak ilmuwan sebagai pionir yang membuat teori dari berbagai aspek
perjalanan antariksa oleh manusia dan propulsi roket.
Lahir pada 17 September 1857 di Desa Izhevskoye (sekarang masuk Distrik Spassky), Provinsi Ryazan, Rusia,
dia merupakan putra dari pasangan Edward Tsiolkovsky, seorang patriot
Polandia yang deportasi ke Rusia, dan Maria Yumasheva, seorang
perempuan berpendidikan dari Rusia.
Pada usia
sembilan tahun, Konstantin mengalami gangguan pendengaran akibat
penyakit infeksi bintik merah (scarlet fever). Oleh karena itu, dia
tidak bisa mengikuti pendidikan formal. Namun, kehilangan pendengaran
bukanlah hambatan baginya untuk belajar. Dia meraih pengetahuan secara
otodidak dengan membaca berbagai buku di perpustakaan ayahnya.
Pada tahun 1873-1876 Konstantin tinggal di Moskow. Di sana dia menerima pendidikan pribadi dari Nikolai Fedorovitch Fedorov, seorang filsuf yang brilian dan penganut Russian Cosmism.
Ketika usia 17
tahun dan masih tinggal di Moskow, Konstantin mulai memimpikan tentang
perjalanan ke luar angkasa menggunakan roket. Sebagian besar impiannya
itu terinspirasi oleh novel-novel karya Jules Verne.
Sejak saat itu pula Konstantin mulai memikirkan tentang masalah desain
wahana ruang angkasa. Pemikiran besarnya tidak sebatas tentang
kemampuan manusia pergi ke luar angkasa tetapi juga kemampuan manusia
untuk tinggal di luar angkasa.
Pada tahun 1880-1892 Konstantin tinggal di Borovsk
menjadi guru. Saat itu dia mulai melakukan penelitian ilmiah dengan
membuat balon udara, mengkaji permasalahan perjalanan ke luar angkasa,
dan mendalami aerodinamika. Ketika masih tinggal di Borovsk, Konstantin
menyelesaikan sebuah tulisan berjudul Ruang Hampa (Free Space) pada
tahun 1883. Dalam tulisan dia mempertimbangkan kemungkinan perjalanan
ke luar angkasa menggunakan roket. Tulisan itu disertai dengan gambar
wahana ruang angkasa yang ditenagai dengan jet reaktif.
Pada 28 Maret
1883 Konstantin mendemonstrasikan prinsip aksi reaksi melalui suatu
percobaan. Dia mengompres gas ke dalam tong kecil hingga tekanan gas di
dalamnya membesar. Setelah itu, tutup lubang kecil tong dibuka dan tong
itu pun bergerak akibat dari tekanan gas yang keluar melalui lubang.
Dia menemukan bahwa gerakan tong dapat diatur dengan mengubah-ubah
tekanan gas yang dilepas dari tong itu.
Pada 1892-1935 Konstantin yang tinggal di Kaluga termasyhur dengan menerbitkan teori-teorinya tentang penerbangan antariksa dan Dia juga menulis Filosofi Kosmik.
Tahun 1903,
Konstantin menyusun desain roket pertamanya menggunakan bahan bakar
campuran oksigen cair dan hidrogen cair. Kedua bahan bercampur menjadi
bahan peledak di ujung sempit tabung roket. Pembakaran bahan bakar yang
telah bercampur itu akan menghasilkan gas termampatkan dan terpanaskan.
Gas itu secara cepat mendingin dan merenggang di bagian tepi yang lebih
lebar pada tabung atau di bagian ekor roket sehingga menghasilkan
pembuangan gas atau semburan yang bisa memberikan gaya dorong dan
meluncurkan roket dengan kecepatan relatif tinggi. Desain itu merupakan
ramalan Konstantin dan tidak pernah benar-benar dibuat pada masa
hidupnya.
Hingga akhir
hidupnya, 19 September 1935, Konstantin tidak pernah menyaksikan desain
motor roketnya terwujudkan, karena ketidakstabilan politik Rusia dan
kekurangan sumber daya manusia. Namun, pemikiran roket multistage-nya
telah diaplikasikan untuk
meluncurkan wahana dan manusia ke luar angkasa pada era sekarang.
Hingga saat ini tulisan-tulisan karya Konstantin Tsiolkovsky tetap
dipelihara, terutama untuk merangsang pertumbuhan program roket dan
ruang angkasa Rusia.
0 komentar:
Posting Komentar